Ayah, aku memanggil lelaki itu dengan sebutan Papa, seperti
orang minang kebanyakan yang lebih kekinian. Tapi yang lebih sering terdengar seperti
kata “Apa” saja untuk sebutan seorang Ayah bagiku, karena cukup sulit
mengucapkan kata baku “Papa” secara utuh.
Apa adalah lelaki yang akhirnya dipilih Ama menjadi
pendamping hidup di usia ke-25 tahun, yang pada masa itu bagi orang-orang
sekampung, Ama termasuk perempuan yang terlambat untuk menikah. Dimana
rata-rata teman sebaya telah banyak yang menikah diusia menjelang 20 tahun atau
20 tahun lewat sedikit. Ya akhirnya mereka menikah lewat perjodohan antar
kenalan keluarga sebagaimana layaknya kebiasaan pada masa itu.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer




