Mencari jodoh sama dengan mencari tempat tinggal. Benarkah? Ya,
pertama-tama kita mesti sama-sama berangkat dari niat yang bersih dan tulus,
apa tujuan kita untuk mencari jodoh, untuk menunaikan sunah rasulkah? Untuk
mencari ketenangan hati kah? Untuk melanjutkan keturunankah? Atau justru yang
hadir sebenarnya adalah niat yang tidak-tidak, mencari jodoh dan menikah hanya
untuk mencari kepuasan saja atau demi niat-niat yang kurang baik lainnya.
Begitupun dengan mencari tempat tinggal atau rumah,
berangkat dari niat untuk mencari tempat bernaung yang aman dan nyaman nantinya
untuk ditinggali, tempat dimana engkau melanjutkan keturunan dan memperhatikan
mereka tumbuh, niat untuk mencari lingkungan yang baik dan tepat untuk tempat
kita berkembang nantinya, tempat bersosialisasi antar sesama dan tempatmu
menjalin tali persaudaraan.
Keduanya mesti kau
mulai dengan niat yang benar-benar tulus, dibarengi dengan ikhtiar dan doa yang
tak pernah putus. Jika nanti yang kau ikhtiyarkan itu ternyata bukanlah
untukmu, maka akan ada saja halangan dan hambatan dalam menempuhnya kelak,
dalam proses perjalanan yang bisa jadi sangat lama atau justru singkat sekali
malah. Bisa saja tiba-tiba hati merasa tidak pas padahal sebelumnya kau merasa
sudah sangat cocok. Atau bisa juga hal-hal tersebut datangnya dari luar diri
kita sendiri malah. Saat berikhtiyar mencari jodoh misalnya, saat hati telah
sama-sama saling merasa cocok, justru kedua orang tua yang tak mengiringi
kecocokan itu. Jika tetap tak menemukan titik kesepahaman maka niat dan ikhtiyar
jadi terhenti yang pertanda belum jodohnya barangkali, bukan takdirnya
seseorang itu untuk mendampingimu sehingga mestilah kau mengambil langkah untuk
berikhtiyar pada proses yang lainnya mencari belahan jiwa yang ditakdirkan
untukmu.
Begitupun saat berikhtiyar mendapatkan rumah. Bias jadi saat
merasa cocok dengan lokasi dan tempatnya, malah uang yang ada di kantonglah
yang belum cocok, atau sebaliknya saat harganya pas dengan kantong, justru
rumah dan lingkungannya yang tak pas di hati. Atau justru jika kedua2nya telah
pas, bias jadi malah pihak Bank yang belum bisa mengabulkan permohonan pinjaman,
karena kita tak mampu membelinya secara kontan. Hal itu berarti rumah atau tempat
tinggal itu bukan ditujukan untukmu. Bukan takdirnya kau membina kehidupan disana,
bukan tempatnya anak-anakmu bertumbuh dan berkembang disana. Maka, sama seperti
saat kau mencari jodoh, mestilah kau berikhtiyar untuk mencari tempat tinggal
lainnya yang ditakdirkan untukmu.
Segalanya tak habis sampai disana saja. Mestilah kau
menutupnya dengan doa yang tak putus-putus siang dan malam. Karena doa adalah
pengunci dari semua harapan, keinginan dan ikhtiyarmu. Setelah itu tugasmu
adalah berpasrah pada takdir yang dipilihkan Allah, pada apa yang akan
diberikan oleh-Nya, yang terbaik tentunya. Maka lihat lah kan kau temui
tambatan hati yang mulia dan tempat bernaung atau rumah yang barokah.
insyaAllah.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer





0 komentar:
Posting Komentar