Pages

Selasa, 09 April 2019

Menjadi Muda dan Kerja Bahagia

Posted by Ulvina Haviza On 19.43 2 comments


Ini kali pertama aku bekerja dengan tim yang kesemua anggotanya lebih muda dariku, jadi mulai merasa sudah tua, hehe. Pada akhirnya aku memilih untuk bekerja di lapangan demi mencari kenyamanan, mencari ketenangan hati di tengah hiruk-pikuk kantor yang akhir-akhir ini benar-benar melelahkan, tak hanya hati tapi juga pikiran.

Ya entah kenapa, tempat yang kupilih untuk menerus karir sebagai wanita pekerja itu belakangan membuatku tak tenang, cukup membuat tertekan. Hati dan mulut rasanya ingin berteriak memberontak, namun pada akhirnya tetap memilih diam, mengalah pada sistem yang ada saat ini. Hingga sampai pada titik dimana aku sempat ingin menyerah saja, menangis di pelukan si belahan jiwa, tapi tetap tak punya nyali untuk mengundurkan diri dan lebih memilih mencari zona nyaman, ya aku tak seberani itu. 
Akhirnya kuputuskan untuk membuat beberapa pilihan-pilihan dalam hidup, menimbang-nimbang beberapa peluang, mengukur kadar mudharat mana yang lebih sedikit yang akan kuputuskan, dan tentu saja yang terutama ya itu tadi, aku sedang mencari ketenangan hati tentang dimana dan bagaimana aku mencari rezeki. 
Dan disini lah aku kini, bersama jiwa-jiwa muda yang kata istilah zaman sekarang disebut generasi milenial. Kembali ke kisah awal, aku memilih menjalani hidup menjadi orang lapangan, meski tak sepenuhnya lepas dari aturan-aturan birokrasi, tapi setidaknya aku bisa mengatur strategi sendiri, menetapkan dan mengukur kekuatan tim sendiri, dan melatih diri untuk bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang lain lebih baik lagi.
Dulu pertama kali terjun ke proyek lapangan ini aku belum menjadi pimpro-nya, masih belum PD dan  masih perlu banyak belajar dari mereka-mereka yang lebih dulu menggeluti bidang ini (sekarang juga masih banyak belajar sih, hehe…), tapi di proyek kali ini beda, aku lah pimpro-nya, dan aku lah yang paling senior dalam tim itu (tak mau dibilang tua, haha).
Ini pertama kalinya aku mempraktekkan sendiri apa-apa yang kupelajari dari para pendahulu pada proyek-proyek sebelumnya, pertama kalinya aku mengambil keputusan-keputusan sendiri, dan pertama kalinya menyusun strategi dan kekuatan tim untuk mencapai tujuan dari proyek ini sendiri. Dan poin pentingnya adalah aku bahagia menjalaninya kali ini, aku lebih mempersiapkan fisikku dibanding proyek sebelumnya yang sempat membuatku tumbang, tak hanya fisik tapi juga hati yang ikut drop drastis saat itu. 
Bayangkan saja, aku sampai sempat menangis sejadinya, mengeluh pada suami (dikit-dikit ngadu ya sama si suami, hihi….) tentang haruskah sebagai seorang perempuan dan sebagai seorang ibu aku melangkah sejauh ini. Tentang bagaimana aku seminggu berturut-turut tiba dirumah saat menjelang pukul sembilan malam karena mengejar target pekerjaan yang diluar perkiraan. Lelah, jangan lagi ditanya, badan rasanya remuk, belum lagi hati yang ikut tersayat melihat suami dan anak-anak sudah terlelap saat sampai dirumah. Saat dititik rendah iman, kutumpahkan segala keluhan hati tentang haruskah aku begini demi memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan rumah tangga kami. Dan semuanya hanya berakhir dengan tangisan dan pelukan, lalu kubawa tubuh berbaring, mencoba memejamkan mata, beranjak tidur, sementara pikiran masih berkelana. Astagfirullah….
Kuputuskan cukup sampai disini akhir dari segala kegelisahan. Dari kesekian banyak rintangan dan hambatan, akhirnya kupilih untuk mendedikasikan diri di lapangan lagi. Dan ya, aku lebih prepare tentang fisikku kali ini, karena lokasi proyek yang lebih jauh dari sebelumnya, dan dari kantor tempatku biasa bekerja. Tiap hari rutin minum vitamin dan suplemen, jika sudah ada tanda-tanda badan drop dan masuk angin, aku langsung mencari dooping atau minta dikerok sama si suami, tak hanya itu materi tentang proses kerja proyek juga kupersiapkan lebih baik, meski tetap saja ada beberapa kekurangan, maklum ini proyek pertama mandiriku.
Aku hanya sedang mencoba mencintai pekerjaanku, mencintai apa yang telah kupilih, bukankah dengan begitu kita bisa bekerja dengan bahagia, semoga saja. Ya, berusaha untuk lebih bahagia menjalaninya, mengurangi pikiran negatif, menata dan membuka lebar hati untuk hal-hal baru. Dan kali ini rasanya lebih banyak tertawa, rasanya baru kali aku sampai bisa tertawa di tempat kerja yang sampai sulit untuk kukendalikan, sampai air mata nyaris tumpah.
Bayangkan saja, aku mulai mencoba membaur lagi dengan dunianya anak-anak muda yang baru menamatkan pendidikan SMA, dan sebagian sedang duduk di bangku perkuliahan. Rasanya wow banget lah. Menyesuaikan lagi dengan lelucon-lelucon mereka yang ala-ala generasi  2000-an, secara aku kan anak 90-an (haha...). Mencoba menyesuaikan dengan karakter dan kesukaan mereka. Bagaimana tidak, sebagai leadernya aku mesti mempelajari karakter dan sifat masing-masing mereka, agar bisa masuk dan menyesuaikan dengan kondisi psikologis personal mereka. Ini diperlukan untuk membuat suasana kerja tetap nyaman, dan bisa mengantisipasi kalau saja terjadi potensi konflik dalam tim. Maklumlah, anak-anak muda pasti ada saja tingkah dan kelakarnya yang kadang bisa memicu konflik bagi mereka yang sedang dalam kondisi sensi. Tapi syukurlah sejauh ini segalanya masih bisa diredam dan aman terkendali.
Soal kesukaan beda lagi, sangat mencolok jika tentang pilihan musik. Mereka tak akan kenal dengan lagu-lagu jenis MLTR atau Boyzone, mereka adalah generasi Raisa dan Taylor Swift. Jadi saat aku memutar lagu-lagu lawas mereka dengan terpaksa mengalah karena akulah KorLap-nya, haha.... Dan dari mereka pula aku tau lagu-lagu aneh jaman sekarang yang kadang kocak dan liriknya tak jelas macam Young Lex, hadeuuuuh……aya aya wae.
But, so far….kepada kalian yang memilih mempercayakan nasib dibawah koordinasiku, terima kasih telah turut memberikan bahagia dan tawa. Juga sedikit menepis gundah dan beban hati saat berada dibawah tekanan mereka yang berkuasa dengan semena-mena. Ah,…entah sampai kapan akan bisa berlangsung terus seperti ini, dan entah sampai kapan aku akan terus melarikan diri.***
  



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

2 komentar:

Semangat Bu Uun .we love you!!💕💕

How to get to Mohegan Sun Arena by Bus or Train from
How 울산광역 출장안마 to get to Mohegan Sun Arena by Bus or Train from 사천 출장샵 Treasure Island Airport? The only way to do this is 문경 출장마사지 to go to the 전주 출장샵 Mohegan Sun Arena and pick a 제천 출장마사지 ride

Posting Komentar