Sayang, bayangkan jika kita
dipertemukan sekitar 15 tahun yang lalu. Entah bagaimanapun caranya pertemuan
kita. Barangkali kita pernah berpapasan di jalan, atau tiba-tiba kita tinggal di
daerah yang sama, atau barangkali justru pertemuan yang benar-benar tak terduga
seperti adegan-adegan film layar lebar yang kau suka. Bayangkan saat itu aku baru
menamatkan bangku Sekolah Dasar, dan kau sedang mendaftar di salah satu Perguruan Tinggi
menjadi mahasiswa. Entah seperti apa jadinya.
Barangkali kau sama sekali tak akan pernah
menoleh ke arahku. Kau yang begitu sibuk dengan urusan mahasiswa baru dan jadwal
perkuliahan yang sangat padat. Mungkin kau sedang begitu bersemangat dengan berbagai kegiatan mahasiswa, setumpuk tugas-tugas kuliah yang menunggu
untuk kau kerjakan, atau mungkin kau tengah asik melakoni hobimu saat itu
bermain basket atau footsal menjelang senja. Saat itu kau tengah menjadi lelaki yang begitu gagah,
lelaki yang sedang bersiap menuju gerbang kedewasan menyambut masa depan.
Lelaki yang mulai matang dan telah diberi kepercayan untuk mengambil
keputusan-keputusan besar dalam hidup.
Sementara aku, saat itu aku adalah gadis kecil
yang mungkin baru beranjak belia. Gadis kecil yang masih asyik bermain dengan
teman-teman kesana-kemari, asyik bermain kejar-kejaran sambil tertawa cekikikan. Mungkin aku masih
menjadi gadis kecil manja yang setiap pagi pergi ke sekolah dengan kuciran
rambut kepang dua. Gadis kecil yang masih sering bertengkar dengan
saudari-saudarinya tentang pembagian pekerjaan rumah yang seringkali tak terselesaikan. Gadis
kecil yang masih sering ngambek saat
keinginan-keinginannya tak terkabulkan. Gadis kecil yang baru diperkenalkan
dengan paradigma pacar-pacaran dan suka-sukaan antar lelaki dan perempuan.
Bayangkan apa yang akan terjadi jika
kita benar-benar dipertemukan dalam masa yang demikian. Barangkali dalam
suatu waktu
kita pernah bertatap muka selintasan, tapi hanya akan sebatas itu saja, dan kemungkinan
besar hanya
itu saja. Karena hanya sepermilyar kemungkinan kau akan memperhatikanku. Gadis
kecil yang saat itu masih suka menangis untuk hal-hal kecil, yang tentunya jauh tak ada apa-apanya
dibanding pemuda
yang telah beranjak mandiri sepertimu.
Lalu perputaran waktu tetap berlalu
begitu saja, mengulang detik, mengulang menit, dan mengulang tiap jamnya. Dan
kisah tentang kita tak terekam di dalamnya. Ah, apa jadinya. Betapa sedihnya jika itu benar-benar
terjadi. Betapa pilunya jika mendapati bukan engkau yang tertakdirkan untukku, betapa
nelangsanya membanyangkan hari-hari yang kulalui tanpa kau disampingku, tanpa
mengacak rambutmu yang mulai habis dibagian depannya karena usia, tanpa kecupan
manis di kening sebelum
tidur, tanpa doa-doa indah dari bibirmu tentang kebaikan-kebaikan dalam rumah tangga kita, dan tanpa
harapan-harapan dan mimpi besarmu tentang anak-anak kita saat mereka dewasa. Betapa tak bahagianya
rumah tanggaku tanpa sayang dan cinta darimu. Ah, aku tak bisa membayangkan apa
jadinya, terlintaspun tidak.
Tentang pikiran-pikiran liarku yang
berkhayal tentang ketepatan waktu saat Tuhan mempertemukan kita, mungkin kau
akan menertawakannya, menganggapku perempuan yang terlalu berlebihan atau
terlalu melankolis. Tapi bagiku itu adalah kelipatan-kelipatan takdir yang
sungguh menyedihkan jika benar-benar terjadi. Maka pertemuan denganmu saat diri
telah menjadi dewasa (meski tetap manja) adalah hal yang benar-benar kusyukuri.
Pertemuan
yang sempat diawali dengan ketidaksukaanku pada kegenitanmu di awal-awal
perkenalan kita, tentang usahamu mengajakku nonton live sebuah acara televisi
dengan berboncengan sepeda motor berdua, namun pertemuan yang akhirnya kita
pilih mengawalnya dengan keberkahan, pertemuan yang ujungnya Allah kaitkan pada sebuah titik
takdir bernama pernikahan. Sebuah ikatan yang Allah satukan dalam surga dunia
bernama rumah tangga. Rumah tangga yang tentu tak hanya ada manisnya saja, tapi
juga ada ujian cinta di dalamnya. Yang denganmu semua terlewati dengan bahagia.
Doaku, semoga Allah perkenankan kita
untuk sehidup sesurga, membangun cinta bersama hingga ke jannahNya.***
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer





0 komentar:
Posting Komentar