Untukmu rara yang masih
mengarungi Jogja, saudariku yang pada akhirnya mendapatkan kisah cintanya.
Sebuah kisah cinta yang telah terpupuk sejak lama, sejak kita masih menimba
ilmu bersama.
Kisah cintamu dulu hanya samar
kudengar, karena engkau seperti enggan bercerita. Aku lupa kapan tepatnya akhirnya
kau membuka suara, kalau tak salah saat kau telah menempuh pendidikan S2 di
seberang kota sana.
Ya, akhirnya kau mengakuinya telah memendam rasa padanya,
pada lelaki yang ternyata telah sama-sama kita kenal sebenarnya, sejak kita
berada di organisasi yang sama. Ah, perasaan, memang siapa yang mampu
mengaturnya kepada siapa ia harus terjatuhkan. Seperti hukum kekekalan energi
yang pernah kau ceritakan, bagaimana perubahan energi rasa cintamu saat ini?
Semakin membesarkah energinya?
Aku sungguh penasaran dan
membayangkan, tahukah ia tentang kekonyolan-kekonyolanmu saat di kampus dulu
yang sempat berpura-pura belanja di koperasi mahasiswa saat ia ada disana, atau
tentang siapa lelaki yang mengucapkan ulang tahun pertama kali padamu di tahun
itu maka ia adalah jodohmu, dan ternyata itu memang dia yang pertama kali
mengucapkannya, tahukah dia???? J
Ah, betapa kisah cinta memang selalu tak bisa ditebak kejutan-kejutannya,
begitupun dengan kisah cintamu.
Kepada Rara yang masih mengarungi
Jogja, rasanya baru kemarin kau masih bercerita tentang beratnya tesis dan
pilihan-pilihan hidup untuk menjadi dosen dan menetap di kota sana, ternyata
tahun-tahun tetap berlalu begitu saja tanpa terasa, dan kita masih saja belum
sempat bertatap muka, hingga kini, hingga tujuh tahun lamanya.
Untukmu Rara yang masih
mengarungi Jogja, akhir-akhir ini kabarmu telah sangat jarang kudengar. Ya,
lagi-lagi kesibukan masing-masing menjadi alasan kita. Terlebih kamu yang
sedang menjalani masa-masa pengantin baru (Ciaaaaa......), dan aku sekarang
telah menjelma menjadi emak-emak rempong beranak dua. Semesta pembicaraan kita
harusnya nyaris tak lagi jauh berbeda, seputar rumah tangga dan dunia kerja,
namun jarak tetap saja seperti membuat kita enggan bahkan hanya untuk sekedar
bersapa melalui udara.
Untukmu Rara yang masih
mengarungi Jogja, akhirnya kisah cintamu datang juga. Selamat mengarungi hutan
belantara rumah tangga dengan kejutan yang tiada habisnya. Bukan hanya tentang
hutan yang gelap dan rimba, tapi juga tentang hutan yang indah dengan pepohonan
yang rindang, sungai yang gemericik, dan cahaya kunang-kunang yang indah yang
menemani saat malam gulita.
Kepada Rara yang masih mengarungi
Jogja, masih berharap agar ikatan persaudaraan ini sampai ke surga. Jika nanti kau
tak menemukanku di jannahNya, tolong tanyakan tentangku pada Rabb kita, agar
bisa membersamaimu duhai saudari jiwa.***
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer





0 komentar:
Posting Komentar