Ini kali pertama aku bekerja dengan tim yang kesemua
anggotanya lebih muda dariku, jadi mulai merasa sudah tua, hehe. Pada akhirnya aku
memilih untuk bekerja di lapangan demi mencari kenyamanan, mencari ketenangan
hati di tengah hiruk-pikuk kantor yang akhir-akhir ini benar-benar melelahkan,
tak hanya hati tapi juga pikiran.
Ya entah kenapa, tempat yang kupilih untuk menerus karir
sebagai wanita pekerja itu belakangan membuatku tak tenang, cukup membuat
tertekan. Hati dan mulut rasanya ingin berteriak memberontak, namun pada
akhirnya tetap memilih diam, mengalah pada sistem yang ada saat ini. Hingga
sampai pada titik dimana aku sempat ingin menyerah saja, menangis di pelukan si
belahan jiwa, tapi tetap tak punya nyali untuk mengundurkan diri dan lebih
memilih mencari zona nyaman, ya aku tak seberani itu.
Akhirnya kuputuskan untuk membuat beberapa pilihan-pilihan
dalam hidup, menimbang-nimbang beberapa peluang, mengukur kadar mudharat mana yang
lebih sedikit yang akan kuputuskan, dan tentu saja yang terutama ya itu tadi,
aku sedang mencari ketenangan hati tentang dimana dan bagaimana aku mencari
rezeki.
Dan disini lah aku kini, bersama jiwa-jiwa muda yang kata
istilah zaman sekarang disebut generasi milenial. Kembali
ke kisah awal, aku memilih menjalani hidup menjadi orang lapangan, meski tak
sepenuhnya lepas dari aturan-aturan birokrasi, tapi setidaknya aku bisa
mengatur strategi sendiri, menetapkan dan mengukur kekuatan tim sendiri, dan
melatih diri untuk bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang lain lebih
baik lagi.
Dulu pertama kali terjun ke proyek lapangan ini aku belum
menjadi pimpro-nya, masih belum PD dan masih perlu banyak belajar dari mereka-mereka
yang lebih dulu menggeluti bidang ini (sekarang juga masih banyak belajar sih,
hehe…), tapi di proyek kali ini beda, aku lah pimpro-nya, dan aku lah yang
paling senior dalam tim itu (tak mau dibilang tua, haha).
Ini pertama kalinya aku mempraktekkan sendiri apa-apa yang
kupelajari dari para pendahulu pada proyek-proyek sebelumnya, pertama kalinya
aku mengambil keputusan-keputusan sendiri, dan pertama kalinya menyusun
strategi dan kekuatan tim untuk mencapai tujuan dari proyek ini sendiri. Dan
poin pentingnya adalah aku bahagia menjalaninya kali ini, aku lebih
mempersiapkan fisikku dibanding proyek sebelumnya yang sempat membuatku
tumbang, tak hanya fisik tapi juga hati yang ikut drop drastis saat itu.
Bayangkan saja, aku sampai sempat menangis sejadinya,
mengeluh pada suami (dikit-dikit ngadu ya sama si suami, hihi….) tentang
haruskah sebagai seorang perempuan dan sebagai seorang ibu aku melangkah sejauh
ini. Tentang bagaimana aku seminggu berturut-turut tiba dirumah saat menjelang
pukul sembilan malam karena mengejar target pekerjaan yang diluar perkiraan.
Lelah, jangan lagi ditanya, badan rasanya remuk, belum lagi hati yang ikut tersayat
melihat suami dan anak-anak sudah terlelap saat sampai dirumah. Saat dititik
rendah iman, kutumpahkan segala keluhan hati tentang haruskah aku begini demi
memenuhi segala kebutuhan-kebutuhan rumah tangga kami. Dan semuanya hanya
berakhir dengan tangisan dan pelukan, lalu kubawa tubuh berbaring, mencoba
memejamkan mata, beranjak tidur, sementara pikiran masih berkelana. Astagfirullah….
Kuputuskan cukup sampai disini akhir dari segala kegelisahan.
Dari kesekian banyak rintangan dan hambatan, akhirnya kupilih untuk mendedikasikan diri di lapangan lagi. Dan ya, aku lebih prepare tentang fisikku kali ini, karena
lokasi proyek yang lebih jauh dari sebelumnya, dan dari kantor tempatku biasa
bekerja. Tiap hari rutin minum vitamin dan suplemen, jika sudah ada tanda-tanda
badan drop dan masuk angin, aku
langsung mencari dooping atau minta
dikerok sama si suami, tak hanya itu materi tentang proses kerja proyek juga
kupersiapkan lebih baik, meski tetap saja ada beberapa kekurangan, maklum
ini proyek pertama mandiriku.
Aku hanya
sedang mencoba mencintai pekerjaanku, mencintai apa yang telah kupilih,
bukankah dengan begitu kita bisa bekerja dengan bahagia, semoga saja. Ya, berusaha
untuk lebih bahagia menjalaninya, mengurangi pikiran negatif, menata dan membuka lebar hati untuk hal-hal baru. Dan kali ini rasanya
lebih banyak tertawa, rasanya baru kali aku sampai bisa tertawa di tempat kerja
yang sampai sulit untuk kukendalikan, sampai air mata nyaris tumpah.
Bayangkan saja, aku mulai mencoba membaur lagi dengan
dunianya anak-anak muda yang baru menamatkan pendidikan SMA, dan sebagian sedang
duduk di bangku perkuliahan. Rasanya wow banget lah. Menyesuaikan lagi dengan
lelucon-lelucon mereka yang ala-ala
generasi 2000-an, secara aku kan anak 90-an (haha...). Mencoba menyesuaikan dengan karakter dan kesukaan mereka. Bagaimana tidak, sebagai leadernya aku
mesti mempelajari karakter dan sifat masing-masing mereka, agar bisa masuk dan
menyesuaikan dengan kondisi psikologis personal mereka. Ini diperlukan untuk
membuat suasana kerja tetap nyaman, dan bisa mengantisipasi kalau saja terjadi
potensi konflik dalam tim. Maklumlah, anak-anak muda pasti ada saja tingkah dan
kelakarnya yang kadang bisa memicu konflik bagi mereka yang sedang dalam kondisi
sensi. Tapi syukurlah sejauh ini segalanya masih bisa diredam dan aman terkendali.
Soal kesukaan
beda lagi, sangat mencolok jika tentang pilihan musik. Mereka tak akan kenal
dengan lagu-lagu jenis MLTR atau Boyzone, mereka adalah
generasi Raisa dan Taylor Swift. Jadi saat aku memutar lagu-lagu lawas mereka
dengan terpaksa mengalah karena akulah KorLap-nya, haha.... Dan dari mereka pula aku tau lagu-lagu aneh
jaman sekarang yang kadang kocak dan liriknya tak jelas macam Young Lex, hadeuuuuh……aya
aya wae.
But, so
far….kepada kalian yang
memilih mempercayakan nasib dibawah koordinasiku, terima kasih telah turut
memberikan bahagia dan tawa. Juga sedikit menepis gundah dan beban hati saat
berada dibawah tekanan mereka yang berkuasa dengan semena-mena. Ah,…entah sampai kapan akan bisa berlangsung terus
seperti ini, dan entah sampai kapan aku akan terus
melarikan diri.***
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer





2 komentar:
Semangat Bu Uun .we love you!!💕💕
How to get to Mohegan Sun Arena by Bus or Train from
How ìš¸ì‚°ê´‘ì— ì¶œìž¥ì•ˆë§ˆ to get to Mohegan Sun Arena by Bus or Train from 사천 출장샵 Treasure Island Airport? The only way to do this is 문경 출장마사지 to go to the ì „ì£¼ 출장샵 Mohegan Sun Arena and pick a ì œì²œ 출장마사지 ride
Posting Komentar