Pages

Kamis, 05 Juli 2012

Kau Dinanti karena Kau Dicintai

Posted by Ulvina Haviza On 19.31 No comments


Allah memang  yang paling tahu kapan kita benar-benar siap.
Kau dan aku, akhirnya karunia itu menghampiri kita. Empat bulan lewat sudah. Selama ini aku menanti-nanti dan mengharapkannya, entah apa aku benar-benar mengharapkannya ataukah hanya sekadar keinginan sesaat, karena banyaknya pertanyaan-pertanyaan dari lingkungan sekitar kita tentang sudah atau belumkah karunia itu datang. Ah, entahlah….

Namun belakangan, kira-kira sebulan atau entah kapan tepatnya, aku benar-benar mengharapkan kedatangannya, kedatangan buah hati kita. Doa-doa semakin kukusyu’kan, semakin kukhususkan, diri semakin kupersiapkan. Diam-diam ada keinginan yang mendorong dalam hati untuk mempraktikkan saran teman-teman, trik-trik agar hal itu dapat berlaku cepat. Maka kadang-kadang kulakukan juga, entah apa kau sadar entah tidak. Bahkan aku mulai menhkonsumsi susu yang kandungan gizinya memang dipersiapkan untuk calon-calon ibu hamil. Karena mereknya dikeluarkan oleh brand produk susu ibu hamil, maka kau mengangapnya benar-benar susu untuk ibu hamil. Aku ingat, saat itu kau geleng-geleng kepala dan tersenyum-senyum tanggung saat aku memasukkan sekotak susu bubuk itu ke dalam keranjang belanjaan bulanan kita. Kau tak melarangku, mungkin karena senyum lebar yang terlanjur kulempar padamu, atau mungkin karena kau tak ingin menyinggung atau menyakiti perasaanku. Maka jadilah produk susu itu kubeli, dan aku meminumnya hampir setiap pagi, walaupun tak selalu.
Kau ingat, pernah suatu kali kita membicarakan hal ini dengan serius di suatu sore. Aku justru jadi berpikir, apakah kau dan aku sudah benar-benar siap untuk menjadi sepasang orang tua, orang tua dalam artian sebenarnya tentunya. Terutama saat kau bilang untuk santai dulu saja dan tak usah terlalu memikirkan. Juga saat kau menanyakan apakah aku sudah benar-benar ingin untuk berprogram. Saat itulah, ada sedikit keraguan terbesit di hatiku. Kupikir, tak mungkin aku mengalami masa-masa itu tanpa kau bersiap dan bersiaga mendampingiku. Maka aku mulai memasrahkan segalanya, atau boleh jadi keinginanku jadi sedikit memudar.
Hari kian berganti, sejak saat itu aku tak lagi terlalu memikirkannya. Hingga tanpa kusadari tiba-tiba keinginan itu kembali menguat begitu saja. Aku, entah kenapa jadi sering diperdengarkan tentang cerita-cerita bahagianya kehidupan orang tua dengan anak-anaknya, lebih-lebih seorang ibu. Setidaknya begitulah yang kudapati karena belakangan lingkungan pergaulanku yang memang didominasi oleh para ibu. Aku mulai membayang-bayangkannya. Cerita saat anakmu tiba-tiba memelukmu saat kau dilanda kesedihan, cerita saat hatimu menjadi tenang ketika mendekatkan si buah hati ke dadamu, cerita saat tanpa sadar kau akan menitikkan air mata saat mendapati keberhasilan yang diraih buah hatimu, sekecil apapun itu. Cerita saat kau akan tersenyum-senyum sendiri karena tingkah lucu anak-anakmu. Aku, aku ingin merasakan itu, yang tanpa sadar aku selalu membisikkan kata-kata dalam hatiku, “Aku ingin!!!” Maka entah secara sadar atau tidak, aku pun mulai melantunkan doa yang berbeda pada Allah.
“Wahai Allah, jika Engkau perkenankan kami (kau dan aku tentunya) untuk menjadi orang tua saat ini, maka kuatkanlah kami, serta ikhlaskan kami dalam mendidiknya kelak, menghantarkannya kembali kepada-Mu dengan iman. Allah, jika menurut Engkau kami belum siap untuk itu, maka jadikanlah kami siap, hati dan pikiran kami siap untu itu. Namun ya Allah, jika memang belum pantas untuk kami saat ini, maka sabarkanlah kami, sabarkanlah hati ini dalam menanti.”
Maka do’a itu terjawab sudah. Allah, telah Engkau pertemukan benih itu di rahimku. Lima minggu sudah. Segala puji bagi Engkau ya Rabb. Dan apa lagi yang lebih menentramkan dari pada untaian kata si pemilik tulang rusukku: “ Dinda, memang sebelumnya mas belum siap, namun sekarang kesiapan telah ada di diri mas.” Subhanallah.
Duhai sang buah hati, Kau kini kunanti-nanti lahir ke dunia ini, Kau dinanti karena kau dicintai.***



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar