Pages

Rabu, 23 Desember 2015

Mengenangmu

Posted by Ulvina Haviza On 00.28 No comments

Ibu,
Semua orang tiba-tiba mendadak mengingat tentang Ibu, sekadar mengucapkan selamat pada perempuan tua yang telah sepanjang usia mendampingi masa hidup, atau bahkan memberikan kado manis pengungkit senyum merona dan kerut bahagia di wajah renta seorang ibu.

Ibu, sedang bagiku, mengingatmu adalah mengingat duka. Seperti menggores kembali luka yang basah, luka yang sepertinya sulit untuk mengering.
Mengingatmu adalah mengingat segala pengorbanan yang sama sekali belum sempat terbalaskan meski hanya seujung kuku. Mengingatmu adalah mengingat betapa beratnya beban yang kau pikul dan kami tak bersedia menjadi tempat untukmu membaginya. Mengingatmu adalah mengingat air mata kesakitan yang sama sekali tak sempat terhapuskan karena keegoisan masa belia kami yang bergumul dalam ketidakpedulian. Mengingatmu adalah mengingat betapa kami tak pernah menyediakan telinga untuk sekadar mendengarkan keluh kesahmu tentang kerasnya hidup. Mengingatmu adalah mengingat tubuh ringkih dan wajah sedihmu menjelang kepergian menghadap yang Maha Kekal. Dan mengingatmu adalah segala penyesalan tentang betapa saat-saat bahagia setelahnya, engkau tiada turut serta merasainya.

Ibu, doaku agar Allah sudi mengijinkan perjumpaan kita yang indah di akhirat-Nya kelak. Doa yang terkadang saat membisikkannyapun diri ini merasa sungguh hina dan tak pantas. Tak pantas meminta pertemuan di surga denganmu Ibu tersebab dosa yang tebal menutupi diri, namun pabila pertemuan kita nanti bukanlah disana, sungguh pula tak ada kesanggupan bagi diri untuk menahan panasnya nyala neraka dan pekatnya siksa. Oh ibu, aku rindu, teramat rindu.***

22 Desember 2015





Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar