Pages

Kamis, 29 Desember 2011

Bahkan Segalanya Adalah Pilihan

Posted by Ulvina Haviza On 06.36


Bahkan segalanya adalah pilihan
Apa jadinnya jika suatu kali kita merasa bahwa kita telah salah dalam memilih jalan
Merasa segalanya menjadi sulit
Tiba-tiba segala rongga serasa menyempit
Serasa menghimpit……
Lalu , kembali mencoba merenungi firman-firman-Nya
“Bukankah Allah tak akan menguji melebih tapal batas kemampuan.”
Mencoba membesar-besarkan hati;
“Janganlah bersedih hati, karena kamu paling tinggi derajatnya jika kamu bertakwa,” bisik Allah lembut.
Seorang saudara datang mengingatkan
“Tenanglah!” Jalani saja tiap langkahnya.
Jika mengingat luasnya karunia Allah, aku tahu jalan ini tak perlu dirisaukan
Tapi tabiat manusia yang selalu jatuh menerus dalam kegalauan
Demi jiwa dan seluruh penyempurnaannya
Allah, jiwa ini berserah atas segala yang terpilihkan
Di jalan ini, hamba mohonkan limpahan barokah-Mu….
Amiin….



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Jalan Pulang

Posted by Ulvina Haviza On 05.48


                                                            Oleh Ulvina Haviza
Matahari pagi baru menyumbul di ufuk timur. Sinarnya membias tipis jatuh di pucuk-pucuk pepohonan hutan yang tumbuh indah. Tinggi-rendah tak beraturan. Ujung pucuk-pucuk itu jadi terang kekuningan, sebagian silau seperti keemasan. Yang kian ke pangkalnya kian pekat. Dan terus semakin pekat, hingga hijau gelap pada dahan paling bawah.
Sementara di ujung barat hutan ini, segalanya masih sangat gelap. Pekat. Rimbunnya pepohonan masih belum terjamah sinar matahari. Masih seperti malam. Yang kemudian sedikit demi sedikit mulai terang karena cahaya langit timur yang mulai merengsek ke barat.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Jumat, 23 September 2011

Catatan Persaudaraan Kita

Posted by Ulvina Haviza On 01.30

Sore itu, suaramu terdengar pelan. Terik di luar sudah tak lagi begitu menyengat. Aku menghubungimu.
“Mengapa kau tak membalas pesanku?” tanyaku, juga dalam pelan.
“Untaian pesanmu cukup menyakitkan,” bisikmu padaku.
Lalu kukemukakan alasanku, mulai berkicau, menceracau. Dan kau diam mendengarkan. Hanya diam.
“Mungkin benar,” ucapmu setelah itu tiba-tiba. Mungkin aku yang memang terlalu frontal, mungkin aku yang terlalu berlebihan.
“Tak sepenuhnya begitu,” jawabku lirih. Setengah merasa bersalah padamu, merasa telah menyebabkan jua setitik luka di hatimu. Entah, apa iya hanya setitik.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Senin, 01 Agustus 2011

Pertem(p)u(r)an Dengan Setan/Tuhan

Posted by Ulvina Haviza On 20.28


Hati saya gerimis saat perjalanan pulang, ada perasaan aneh yang menyusup di sana, entah sedih, entah apa, saya bingung mengartikannya. Ini kali pertama saya menjalankan ibadah puasa di negeri rantau. Tentu lagi-lagi mulai belajar tata cara dan kebiasaan  orang-orang di dalamnya saat melaksanakan beribadah. Dan benar saja, hmmm….memang cukup jauh berbeda dengan yang biasa saya lakukan di kampung halaman sana. Dalam pelaksanaan shalat tentunya, tentang jumlah rakaat dan berapa kali salamnya.
Ini  adalah malam tarawih pertama. Saya dan beberapa teman satu rumah mencoba menunaikannya di Mushala terdekat, kira seratus meterlah jaraknya dari kediaman kita. Tempatnya mungil, tanpa teras dan langsung menyambung dengan jalanan umum. Meskipun begitu, kami tetap Ingin tahu bagaimana rasanya bertarawih disana. Barangkali juga karena memang lokasinya yang paling dekat dengan rumah. Akhirnya malam itu, kaki dilangkahkan juga.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Kamis, 30 Juni 2011

Di Perjalanan Pulang

Posted by Ulvina Haviza On 22.51


Hari ini rasanya benar-benar malas keluar. Dari tadi aku sibuk menatap kertas yang berserakan di depanku satu-persatu, tepatnya aku kebingungan mengerjakan tugas akhir semester yang menggunung ini. Beberapa dosen menumpuknya sebagai syarat ujian.
Aku tak fokus. Sesekali kulirik juga televisi yang menyala di depanku sambil mengerjakan tugas. Seperti biasanya, masih gosip beberapa artis yang ingin bercerai ditampilkan di sana. Saat mengalihkan sedikit pandangan ke jam dinding di atas televisi, tiba-tiba aku terkejut. Sudah 09.45 WIB. Padahal aku telah berencana ke kampus pukul 10.00 WIB, sebelum siangnya mesti memenuhi rapat organisasi.  
Namun rasa malas telah menguasaiku. Belum lagi perasaanku dari tadi tak enak. Gelisah. Hingga hampir lewat tengah hari, aku masih kebingungan mengacak-acak tumpukan kertas tugas yang semakin berserakan ini.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Rabu, 29 Juni 2011

Kubaca Lagi Langkah Kita

Posted by Ulvina Haviza On 20.26


Kembali mencoba merenungi kata-katamu beberapa hari belakangan, sepertinya kau sudah bisa sedikit bangkit dari keterpurukan dan masalahmu. Suaramu sudah tak lagi galau kudengar saat meneleponku. Terdengar lebih ringan.
Seperti biasa, kau mendata satu-persatu keluhan dan masalahmu untuk kudengarkan, begitupun aku. Kupikir, inilah indahnya pertemanan. Aku teringat, saat kau bilang sentuhan itu tak terelakkan, aku berusaha menasehatimu untuk tetap menjaga, bahkan sampai menyinggung-nyinggung masalah prinsip. Tapi tahukah kau betapa munafiknya aku, belakangan aku lakukan apa yang kukatakan agar jangan kau melakukannya. Aku jadi teringat sebuah hadist nabi, “seseorang akan diuji dengan apa yang telah dikatakannya”. Dan itulah yang terjadi pada diriku sekarang.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Minggu, 26 Juni 2011

Menjajal Lelangit

Posted by Ulvina Haviza On 00.44

Jika hendak mencari langit biru, kau akan sulit menemukannya di sini. Namun, jika hendak menemukan kebaikan dan semangat untuk terus belajar dan berjuang, maka kau akan mendapatkannya. Di sini, di kota ini. Yang sama sekali belum pernah terpikirkan sebelumnya, dan tak pernah disangka-sangka.
Tempat yang akhirnya dimana aku memilih untuk menjejakkan kaki. Melanjutkan rencana hidup yang beberapa tahun belakangan sempat terbengkalai. Dan aku telah memulainya. Aku tahu, di benak kebanyakan kalian pastinya terpikir, kota ini adalah tempat yang kejam. Terlalu kejam dan keras untukku yang baru “hijrah” ini. Belas kasih tak dikenal disini. Individualismepun mengental. Tapi apa hendak dikata, kaki telah terlajur terlangkahkan, niat telah terlanjur dibulatkan, mimpi-mimpipun telah terlanjur dikuatkan. Dan jasad telah tak bisa mundur, berbalik ke belakang.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Sabtu, 28 Mei 2011

Berdering Lonceng Di Garuda

Posted by Ulvina Haviza On 23.58


Biar Cepat Asal Selamat
Memasuki kota Jakarta, tepat pukul 12 siang, Kamis (13/8). Apa yang dikatakan orang-orang, Jakarta itu panas mulai terasa ketika pertama kali melangkah menuruni Bus Sumbangan Presiden RI Tahun 2005 Universitas Negeri Padang (UNP). Sejuk dari AC bus mendadak berganti udara Jakarta yang terik dan pengap. Jika menengadah ke langit, cuaca terlihat seolah mendung karena langit seperti diselimuti kabut gelap. Namun anehnya, keringat terus tak henti mengucur dari badan. Gerah dan kepanasan.
Bingung, ternyata bukan langit dan cuaca yang “bikin gara-gara”, polusi dan kabut asap Jakartalah yang memang menggila. Di atas sana, lingkaran matahari terlihat bulat sempurna dan memerah karena tertutup kabut, langit biru tak sedikitpun terlihat walau untuk sekadar mengintip, segalanya rata dengan warna kelabu. Ah…kota Jakarta….



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Suatu Saat Aku Akan (Rindu) Pulang

Posted by Ulvina Haviza On 07.38


Mungkin bagi sebagian orang, tulisan ini hanyalah bagian dari sebuah kemelankolisan dalam diri saya, namun saya tak begitu memikirkan, apapun pendapatnya. Mengutip dari salah seorang teman, dunia kata (menulis) ini milik saya, jadi ada kebebasan di dalamnya, jika merasa tertarik, silahkan membacanya, jika tidak, ingin berpaling atau mengacuhkannya, silahkan saja.
Ah, cukup bingung juga ingin memulai kisah ini dari mana. Yang jelas, sekarang semuanya tertumpuk di benak ingin segera dikeluarkan. Namun yang sebenarnya menjadi tujuan adalah kata pamit yang tak sempat terucapkan.
Aku memilih terbang kesini. Tunggu dulu, aku masih sedikit ragu, apa benar aku yang memilihnya. Yang jelas, saat itu yang ada di benakku aku harus segera mendapatkan pekerjaan, tidak bisa tidak. Dan aku pun berangkat, dengan harapan bagaimanapun caranya aku harus segera diterima bekerja. Pekerjaan yang cukup layak tentunya. Sebab tak mungkin terus-menerus menggantungkan hidup pada orang lain tentunya, meskipun itu saudara kandung sendiri.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Rabu, 23 Februari 2011

Sungguh Allah Sayang Padanya

Posted by Ulvina Haviza On 20.33


Oleh Ulvina Haviza

Dalam perjalanan hidup yang masih berbilang baru sepenggalah  ini, banyak makna yang baru disadari pelajaran berharga darinya ketika segalanya telah lampau jauh terlewat. Seperti kala mengingat kisah seorang saudari yang Allah berkenan pertautkan hati ini dengannya.
Siapa sangka gadis berhati lembut itu dulunya hanyalah gadis biasa-biasa saja. Satu dari selautan manusia yang tak senang jika masalah agama dibawa-bawa praktiknya ke dalam sendi-sendi kehidupan hari-harinya. Sungguh tak senang hatinya saat pemerintah kota tempat ia bersekolah saat itu mengeluarkan titah bahwa seluruh murid dan guru di tiap sekolah wajib mengenakan busana muslimah dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Betapa menggerutu hatinya saat itu. Ingin marah dan menentang, namun itu adalah peraturan pemerintah yang tak bisa tidak untuk dijalankan oleh setiap warga kota.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Minggu, 06 Februari 2011

Pusara Ibu

Posted by Ulvina Haviza On 01.37


Oleh Ulvina Haviza

Lama sudah aku tak pernah lagi ke sini. Sudah bertahun-tahun. Kalau tak salah, terakhir kali aku datang sekitar empat atau lima tahun lalu. Ternyata tempat ini sungguh jauh berubah. Semakin banyak penghuninya. Tak terhitung. Rasanya, dulu tak sebanyak ini.
Sekarang tempat ini benar-benar terasa asing bagiku. Sungguh berbeda. Bahkan aku sama sekali tak ingat, di mana persisnya tempat yang aku cari. Kalau tak salah, letaknya pada bagian yang dekat ke sungai. Tapi, yang mana.
Kususuri perlahan tepian sungai itu. Lamat-lamat membaca tulisan yang tertera pada masing-masing nisan yang tertancap pada gundukan-gundukan tanah di tempat itu. Mataku liar mencari. Tak satupun nisan yang terlewatkan. Tapi, belum juga kutemukan. Ah, di mana letaknya? Bagaimana bisa lupa?
Aku terus saja berjalan. Mulai lelah dan matahari semakin meninggi.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Biaya Administrasi

Posted by Ulvina Haviza On 00.50


Oleh Ulvina haviza
Katanya, aku harus bertanggung jawab karena telah menghilangkan surat itu. Padahal, bukan aku yang menghilangkannya. Padahal pihak kantor poslah yang salah dalam hal ini menurutku. Surat itu memakai jasanya, hingga hamper sebulan surat itu tak jua sampai. Padahal, alamat telah kutuliskan dengan sangat jelas.
Kata petugas di kantor pos tempat aku mengirimkannya,  surat itu akan sampai dalam waktu tiga hari, apalagi aku memilih “kilat khusus”. Tapi aku mendapat kabar dari seberang, sampai hari ini surat itu belum sampai juga. Berkali-kali kuurus ke kantor pos, menanyakan, kenapa suratnya kok enggak sampai. Pihak kantor pos, lagi-lagi minta aku menunggu saja, sambil dia mencek kemana surat itu kira-kira.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer